Selasa, 09 Juni 2015

DIABETES MELITUS





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita.

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang ditemukan di seluruh dunia dengan prevalensi penduduk yang bervariasi dari 1 – 6 % (John MF Adam). DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh status sosial ekonomi.

Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala prioritas utama dalam p/elayanan Kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal.










B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu Diabetes Militus?
2.      Bagaimana etiologi diabetes mellitus?
3.      Bagaimana Gambaran klinik diabetes mellitus?
4.      Ada berapakah tipe diabetes mellitus?
5.      Bagaimana  Patofisiologi diabetes mellitus?

C.     Tujuan
Untuk memberi wawasan tentang diabetes militus  , agar semakin memahami tentang penyakit tersebut, dan menurunkan angka diabetes militus tersebut.



















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis (Barbara C. Long, 1996). Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner dan Sudarta, 1999).
Diabetes Mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO).

DM yaitu kelainan metabolik akibat dari kegagalan pankreas untuk mensekresi insulin (hormon yang responsibel terhadap pemanfaatan glukosa) secara adekuat. Akibat yang umum adalah terjadinya hiperglikemia. DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart).

              Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
B. Etiologi Diabetes Mellitus
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti dari    studi-studi eksperimental dan klinis kita mengetahui bahwa Diabetes Mellitus adalah merupakan suatu sindrom yang menyebabkan kelainan yang berbeda-beda dengan lebih satu penyebab yang mendasarinya.
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu :
b.1       Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan diabetes :
Menurut Pincus dan White bahwa perbandingan keluarga yang menderita Diabetes Mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan keluarga yang menderita diabetes mellitus mencapai 5, 33 % bila dibandingkan dengan keluarga sehat yang memperlihatkan angka hanya 1, 96 %.
b.2      Faktor non genetik
b.2.1   Infeksi, virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai          predisposisi  genetik terhadap diabetes mellitus.
b.2.2    Nutrisi, yaitu : obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin, malnutrisi protein, dan alkohol dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.
b.2.3   Stres, berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara.
b.2.4   Hormonal, Sindrom cushing karena konsentrasi hidrokortison dalam darah tinggi, akromegali karena jumlah somatotropin meninggi, feokromositoma karena konsentrasi glukagon dalam darah tinggi, feokromositoma karena kadar katekolamin meningkat.






C. Tipe Diabetes Mellitus
     Klasifikasi menurut  WHO (1985) dibagi beberapa tipe yaitu :
c.1       Diabetes mellitus tipe insulin, penderita tergantung pada pemberian insulin untuk mencegah terjadinya ketoasidosis dan mempertahankan hidup. Biasanya pada anak-anak atau usia muda dapat disebabkan karena keturunan.
c.2      Diabetes mellitus tipe II (non insulin), terbagi dua yaitu :
c.2.1    Non obesitas
c.2.2    Obesitas, disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pancreas, tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan perifer. Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih 40 tahun) atau anak dengan obesitas.


D.    Patofisiologi Diabetes Mellitus
Sebagian besar patologi diabetes mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut :
 d.1  Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg/hari/100 ml.
d.2   Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis.
            d.3    Pengurangan protein dalam jaringan tubuh.

Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada Diabetes Mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine penderita Diabetes Mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.

E.     Gambaran Klinik Diabetes Mellitus
Gejala yang lazim terjadi, pada diabetes mellitus sebagai berikut :

e.1       Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga penderita mengeluh banyak kencing.


e.2      Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi penderita lebih banyak minum.
e.3       Polipagi (banyak makan)                    
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar).
e.4      Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein.
e.5       Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.







BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol.
b. Etiologi diabetes mellitus, yaitu : faktor genetik dan non genetik (infeksi, nutrisi, stress, dan       hormonal).
c. Tipe diabetes mellitus terbagi 2, yaitu : diabetes tipe 1 (insulin) dan tipe 2 (non   insulin).
     d. Patofisiologi diabetes mellitus, yaitu : pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, dan pengurangan protein dalam jaringan tubuh.
e. Gambaran klinik diabetes mellitus, yaitu : paoliuri (banyak kencing), polipagi (banyak makan), berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang, dan mata kabur.




B. Saran
            Dengan adanya makalah ini semoga kita dapat mengupayakan penanggulangan penyakit diabetes mellitus. Sebaiknya  kita bisa memngonsumsi makanan yang seimbang atau mengonsumsi makanan yang  mengandung rendah gula, olahraga yang cukup, dan juga istirahat yang cukup.

















DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Penerbit RGC.

Carpenito, L.J., 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Penerbit EGC.

Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klini. Jakarta:  Penerbit EGC.

Price, A. Sylvia dan Lorraine M. Wilson, 1995, Patofisiologi, Edisi IV. Jakarta : Penerbit EGC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar