PROGRAM PERENCANAAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)
Kondisi kesehatan ibu dan anak saat ini
masih sangat penting untuk ditingkatkan serta mendapat perhatian khusus.
Menurut data Survei demografi Kesehatan Indonesia diperkirakan sekitar
1 orang ibu meninggal setiap 1 jam akibat kehamilan, bersalin dan
nifas. Serta setiap hari 401 bayi meninggal. Hal ini secara keseluruhan
disebabkan latar belakang dan penyebab kematian ibu dan anak yang
kompleks menyangkut aspek medis yang harus ditangani oleh tenaga
kesehatan. Penyebab kematian ibu yang terbesar secara berurutan
disebabkan terjadinya pendarahan, eklamsia,infeksi, persalinan lama, dan
keguguran.
Kematian bayi sebagian besar disebabkan karena Bayi Berat Lahir Rendah, kesulitan bernapas saat lahir dan infeksi.
Upaya penurunan kematian ibu dan bayi,
dapat dilakukan dengan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) yang
memerlukan dukungan keterlibatan keluarga, kader, masyarakat, serta
petugas kesehatan. Melaui kegiatan P4K, ibu, keluarga dan masyarakat
diberdayakan untuk meningkatkan kemandirian antara lain dengan membuat
perencanaan persalinan dan mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan,
persalianan dan nifas serta memenfaatkan Buku KIA ( Buku Kesehatan Ibu
dan Anak )
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) adalah
suatu kegiatan di keluarga dan masyarakat yang difasilitasi oleh bidan
dalam rangka meningkatkan peran aktif suami, keluarga, dan masyarakat
dalam menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi pada saat hamil,
bersalin dan nifas. Termasuk perencanaan menggunakan metode Keluarga
Berencana (KB) pasca persalinan dengan menggunakan stiker P4K sebagai
media pencatatan sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanan.
Manfaat P4K :
Meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru
lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi
dan tanda bahaya kebidanan dan bayi baru lahir bagi ibu sehinggaa
melahirkan bayi yang sehat
Tujuan Pemasangan Stiker P4K
1. Penempelan
stiker P4K disetiap rumah ibu hamil dimaksudkan agar ibu hamil terdata,
tercatat dan terlaporkan keadaannya oleh bidan dengan melibatkan peran
aktif unsur-unsur masyarakat seperti kader, dukun dan tokoh masyarakat.
2. Masyarakat
sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil dan apabila
sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan masyarakat siap sedia untuk
membantu. Dengan demikian, ibu hamil yang mengalami komplikasi tidak
terlambat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.
Jenis-jenis kegiatan P4K yang dilakukan untuk “Menuju Persalinan Yang Aman Dan Selamat” :
1. Mendata seluruh ibu hamil
2. Memasang stiker P4K di setiap rumah ibu hamil
3. Membuat perencanaan persalinan ( amanat persalinan ) melalui penyiapan :
· Taksiran persalinan
· Penolong persalinan
· Tempat persalinan
· Pendamping persalinan
· Transportasi/ Ambulan Desa
· Calon pendonor Darah
· Dana
· Penggunaan metode Kb pasca persalinan
Apa saja yang harus dilakukan oleh ibu, suami dan keluarga?
1. Sepakat
untuk menempelkan stiker P4K sebagai tanda bahwa dirumah tersebut ada
ibu hamil dan memanfaatkan Buku KIA untuk mengenali tanda bahaya
kehamilan, persalinan dan nifas
2. Mendiskusikan
dan menentukan tempat dan calon penolonh persalinan serta
menandatangani “Perjanjian Tertulis / Amanat Persalinan”.
· Suami
dan keluarga memberi dukungan moral kepada ibu serta melakukan
pendampingan selama pemeriksaan kehamilan dan pada saat proses
persalinan berlangsung
· Suami dan keluarga menyetujui serta mendukung petugas kesehatan melakukan rujukan
3. Menyiapkan dana untuk kepentingan dan kebutuhan ibu selama hamil, bersalin dan nifas termasuk biaya rujukan.
· Suami dan keluarga berupaya menyediakan dana yang cukup untuk biaya tindakan penangan komplikasi
· Suami dan keluarga selalu mendampingi ibu selama tindak penanganan komplikasi
4. Mengupayakan dan mempersiapkan transportasi jika sewaktu-waktu diperlukan
· Suami dan keluarga segera menghubungi Ambulan Desa pada saat rujukan
· bu harus mendapatkan pelayanan tepat cepat terjadi komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas
5. Menyiapkan calon donor darah yang bersedia membantu jika sewaktu-waktu diperlukan
· Suami ,keluarga dan masyarakat berupaya menyiapkan calon pendonor darah untuk kepentingan tranfusi darah
6. Mendiskusikan dan menentukan metode Kb yang akan dipergunakan pasca persalinan :
· Ibu,suami dan keluarga mengetahui jenis, metode, manfaat dan efek samping alat kontrasepsi
· Ibu, suami dan keluarga bersama-sama menyepakati alat kontrasepsi yang akan digunakan
· Ibu dan suami bersama-sama datang ke fasilitas kesehataan untuk mendapatkan pelayanan KB
· Ibu dan suami segera datang ke fasilitas kesehatan, bila mengalami efek samping atau jika akan berganti alat kontrasepsihttp://kimngegong13.blogspot.com/2012/09/program-perencanaan-dan-komplikasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar