Penjelasan
Dan Fungsi Kulit
Kulit
manusia merupakan salah satu dari alat ekskresi yang ada pada
manusia. Kita telah mengetahui zat yang diekskresikan oleh kulit manusia adalah
keringat. Untuk mengetahui lebih jelas tentang kulit beserta struktur dan fungsinya,
serta mekanisme pengeluaran keringat dari tubuh. Mari kita lihat uraian berikut
ini.
Kulit
merupakan bagian terbesar dan terluar dari tubuh manusia. Karena letaknya
tersebut menyebabkan kulit sering berinteraksi langsung dengan lingkungan, yang
menyebabkan kulit rusak dan mati. Namun demikian, hampir setiap saat pula kulit
tumbuh. proses peremajaan kulit ini kira-kira berlangsung selama sekitar 4
minggu.
.
1.
STRUKTUR KULIT
Secara
struktural, kulit tersusun atas dua lapisan, yakni lapisan pelindung luar
yang disebut epidermis dan lapisan pelindung dalam yang
disebut dermis. Untuk lebih memahami hal tersebut, kita lihat
uraian dibawah ini.
.
a.
Lapisan Pelindung Luar (Epidermis)
Epidermis
atau sering disebut juga sebagai kulit ari. Epidermis merupakan
lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis dengan ketebalan
sekitar 0,07 mm. lapisan epidermis masih terdiri atas beberapa bagian, yaitu
bagian luar yang disebut stratum korneum (lapisan tanduk),
bagian tengah yang disebut stratum granulosum, dan bagian dalam
yang disebut lapisan Malpighi. Untuk uraian lengkapnya sebagai
berikut :
-
Stratum Korneum
Stratum
korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk. Letak lapisan
ini berada paling luar dan merupakan kulit
mati, kering, dan tersusun dari berlapis-lapis jaringan epitelium
pipih. Jaringan epidermis ini disusun oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan
akan mengalami pengelupasan secara perlahan-lahan, digantikan oleh
jaringan dibawahnya karena berisi protein keratin. Fungsi
utamanya, antara lain melindungi sel-sel dan mencegah masuknya
bibit penyakit.
- Stratum Lusidum
Stratum
lusidum, yang berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan
rambut. Semakin banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka
warna kulit akan menjadi semakin gelap.
Selain
memberikan warna pada kulit, melanin ini juga berfungsi untuk melindungi
sel-sel kulit dari sinar ultraviolet matahari yang dapat membahayakan
kulit. Walaupun sebenarnya dalam jumlah yang tepat sinar ultraviolet ini
bermanfaat untuk mengubah lemak tertentu di kulit menjadi vitamin D,
tetapi dalam jumlah yang berlebihan sangat berbahaya bagi kulit.
Kadang-kadang
seseorang menghindari sinar matahari di siang hari yang terik, karena
ingin menghindari sinar ultraviolet ini. Hal ini disebabkan karena
ternyata sinar ultraviolet ini dapat membuat kulit semakin
hitam. Berdasarkan riset, sinar ultraviolet dapat merangsang
pembentukan melanosit menjadi lebih banyak untuk tujuan perlindungan
terhadap kulit. Sedangkan jika kita lihat seseorang mempunyai kulit kuning
langsat, ini disebabkan orang tersebut memiliki pigmen karoten.
- Stratum Granulosum
Stratum
granulosum, yang menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut melamin.
Lapisan ini terdiri atas sel-sel hidup dan terletak pada bagian paling
bawah dari jaringan epidermis. Stratum granulosum tersusun atas sel hidup
yang dihasilkan oleh lapisan Malpighi.
- Stratum Germinativum
Stratum
germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini
merupakan lapisan yang aktif membelah. Sel-selnya membelah ke arah luar
untuk membentuk sel-sel kulit teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan
mendorong sel-sel yang ada di atasnya selanjutnya sel ini juga akan
didorong dari bawah oleh sel yang lebih baru lagi. Pada saat yang sama
sel-sel lapisan paling luar mengelupas dan gugur.
.
b.
Lapisan Pelindung dalam (Dermis)
Di
bawah lapisan epidermis kulit terdapat lapisan pelindung dalam, yang disebut
lapisan dermis. Dermis disebut juga kulit jangat atau korium. Dermis
kulit tersebut berisi jaringan ikat berserat.
Jaringan
dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang
terdiri atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada
epidermis yaitu sekitar 2,5 mm. Dermis dibentuk oleh
serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang terdiri atas
kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari
protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan
bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur
kulitnya kasar dan keriput.
Berbagai bagian yang
ada dalam dermis meliputi pembuluh darah, rambut, ujung saraf, kelenjar
keringat (glandula sudorifora), kelenjar minyak (glandula
sebasea), dan jaringan lemak kulit. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat
uraian di bawah ini.
-
Pembuluh Darah
Sebagian
besar pembuluh kapiler darah berada pada dermis. Pembuluh darah merupakan
bagian yang membawa darah berisi makanan dan oksigen pada lapisan dermis
dan epidermis. Pembuluh darah juga berperan dalam menyuplai kelenjar
keringat dan rambut akar. Selain itu, pembuluh darah berperan penting
dalam proses pengaturan temperatur tubuh.
-
Rambut
Meskipun
rambut berada dalam lapisan dermis, namun proses produksinya berada pada
lapisan epidermis. Lapisan epidermis masuk ke dalam lapisan
dermis membentuk sebuah pipa berlubang yang dinamakan kantung rambut.
Rambut tumbuh bersebelahan dengan kantung rambut. Di bagian dasar kantung
terdapat sekumpulan jaringan yang berisi kapiler darah dan saraf, yang
dinamakan akar rambut. Akar rambut dilindungi oleh sel
epidermis yang terus-menerus membelah dan mendorong sel baru ke atas.
Sel ini akan segera mati dan mengeras membentuk rambut.
Pada
kulit kepala, terdapat bagian yang melekat pada kantung rambut. Bagian
tersebut dinamakan otot penegak rambut. Kontraksi otot ini menyebabkan
rambut tetap berdiri. Apabila kulit di sekitar rambut kepala kita
kurang dipelihara, akibatnya akan timbul ketombe.
-
Ujung Saraf
Ujung
saraf merupakan salah satu bagian sel saraf yang mengirimkan informasi
dari lingkungan luar. Di dalamnya terdapat berbagai reseptor (penerima
rangsangan), seperti reseptor sentuhan, reseptor tekanan, reseptor sakit,
dan reseptor suhu.
-
Kelenjar Keringat
Kelenjar
keringat kulit memiliki bentuk pipa tergulung yang tumbuh memanjang dari
epidermis hingga dermis. Pada pangkal kelenjarnya banyak dikelilingi oleh
kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari darah pada kapiler,
keringat dikeluarkan melewati saluran keringat dan pori-pori pada permukaan
kulit. Keringat yang dikeluarkan mengandung sebagian besar air dalam
bentuk larutan garam anorganik (misalnya sodium klorida) dan sejumlah
kecil materi organik seperti urea. Karena keringat mengandung sisa metabolisme, seperti
urea, maka kulit tersebut disebut juga organ ekskresi.
-
Kelenjar Minyak
Kelenjar
minyak berada di samping kantung rambut. Kelenjar ini menghasilkan minyak
yang disebut sebum. Sebum menahan air masuk ke dalam rambut
dan epidermis. Selain menahan air, kelenjar minyak juga menjaga
kelenturan epidermis dan melindunginya dari bakteri.
-
Jaringan Lemak Kulit
Di
bawah dermis terdapat lapisan yang tersusun dari sel adiposa (jaringan
adiposa) yang menyimpan lemak. Lemak digunakan sebagai lapisan pelindung.
Karenanya, jaringan adiposa juga dikenal sebagai tempat penyimpanan lemak
dan jaringan pelindung.
.
2.
FUNGSI / KEGUNAAN KULIT
Kulit
merupakan organ ekskresi tempat pengeluaran keringat. Bagian dari kulit
yang berfungsi untuk hal ini adalah kelenjar keringat. Mengapa pada saat udara
panas kita banyak mengeluarkan keringat? Ternyata hal itu terkait dengan
fungsinya, yaitu sebagai pengatur suhu tubuh. Keringat yang dikeluarkan
dapat menyerap panas tubuh, untuk mempertahankan panas tubuh agar stabil.
Pangkal dari kelenjar keringat terletak berdekatan dengan kapiler darah.
Air dan garam mineral yang berada pada kapiler darah akan diserap oleh
kelenjar keringat, dan dikeluarkan dalam bentuk keringat.
Selain
sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai berikut.
a.
Melindungi Tubuh dari Panas, Kuman, dan Gesekan dari luar.
Kulit
bagaikan benteng yang dikelilingi penuh dengan musuh yang selalu siap
menerobos masuk jika ada bagian dari benteng tersebut yang terbuka. Musuh
tersebut adalah kuman. Apabila kuman-kuman ini dapat masuk ke dalam tubuh
dan ikut dalam peredaran darah maka akan membahayakan tubuh.
Misalnya Staphylococcus aerus dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit antara lain jerawat, bisul sampai, infeksi paru-paru.
b.
Mengatur Suhu Tubuh
Kulit
dapat mendinginkan dan menghangatkan tubuh. Pada saat udara dingin maka
pembuluh darah kulit akan menutup sehingga darah tidak mengalir ke sana
akibatnya kulit kelihatan pucat. Kondisi ini bertujuan untuk membantu agar
panas tubuh tidak mudah hilang sehingga darah dapat terlindungi. Dalam
kondisi ini, kelenjar keringat pun akan tertutup rapat untuk mencegah
pembetukan keringat.
Adapun
pada keadaan suhu tubuh meningkat, maka ujung-ujung saraf pada kulit akan
membuka, akibatnya banyak darah mengalir ke kulit dengan tujuan untuk
didinginkan oleh udara di sekitarnya. Itulah sebabnya seseorang tampak
memerah pada saat kepanasan.
c.
Mengatur Pengeluaran Air
Kulit
dapat mengontrol kehilangan air dari dalam tubuh, karena jika tubuh
kehilangan air secara berlebihan maka akan membahayakan
tubuh. Kadang-kadang ditemukan seseorang mengalami pingsan setelah
mengikuti upacara bendera di terik panas matahari. Hal ini disebabkan
karena pengeluaran keringat yang berlebihan sehingga mengakibatkan kondisi
yang disebut “lapar garam”.
.
3.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KERINGAT
Telah
kita ketahui bahwa zat yang diekskresikan adalah keringat. Jumlah keringat
yang dikeluarkan ternyata dipengaruhi berbagai keadaan, seperti aktivitas
tubuh, suhu lingkungan, makanan, kesehatan, dan keadaan emosi. Di dalamnya
pun mengandung zat-zat tertentu, misalnya air, garam (NaCl), urea, asam
dan sisa metabolisme.
.
4.
MEKANISME PENGELUARAN KERINGAT
Setiap
harinya manusia dewasa mengeluarkan keringat kira-kira 225 ml. Semua
keringat yang dihasilkan berasal dari sekitar 2 juta kelenjar keringat
yang tersebar pada seluruh lapisan dermis.
Proses
pengeluaran keringat tersebut dipengaruhi oleh hipotalamus. Hipotalamus
merupakan sistem saraf pusat pengatur suhu badan yang menghasilkan enzim
bradikinin. Enzim bradikinin mempengaruhi kerja kelenjar keringat
untuk mengeluarkan keringat. Selain dipengaruhi hipotalamus, kerja
kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan
pembuluh darah.
Suhu
pembuluh darah yang tinggi (karena suhu lingkungan tinggi) akan memberikan
rangsangan terhadap hipotalamus. Oleh rangsangan tersebut, hipotalamus
segera mempengaruhi kelenjar keringat untuk menyerap air, garam, urea, dan
berbagai zat sisa metabolisme dari pembuluh kapiler darah. Berbagai
zat ini dikeluarkan melalui saluran keringat dan pori-pori
kelenjar keringat ke permukaan kulit dalam bentuk keringat. Keringat segera
menguap dan suhu tubuh turun sehingga normal kembali.
Apabila
keringat yang keluar terlalu berlebihan, kadar garam yang berada dalam
darah bisa berkurang. Akibatnya, otot bisa mengalami kekejangan atau
mungkin bisa pula pingsan. Selain itu karena pembuluh darah pada lapisan
dermis mengembang, kulit wajah bisa menjadi merah. Keadaan ini dapat
terjadi saat kita melakukan aktivitas fisik yang berat. Namun, sebaliknya
kulit kita dapat memucat bila pembuluh darah pada dermis
menyempit, misalnya saja saat kita ketakutan.
- See more at:
http://ilmu-kesehatann.blogspot.com/2013/07/penjelasan-dan-fungsi-kulit.html#sthash.0rsa30oH.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar