Selasa, 09 Juni 2015

HUBUNGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PENYAKIT MENULAR DI DAERAH TERPENCIL



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

 Masyarakat yang berdomisili di daerah terpencil belum memahami bagaimana memanfaatkan sistem pelayanan kesehatan dengan baik, apalagi menyangkut penyakit menular. Banyak alasan yang dapat dijadikan penyebabnya, misalnya; kurangnya pengetahuan tentang kesehatan, pemikiran masyarakat yang masih berbaur tradisi, budaya, dan kepercayaan yang ada di lingkungan masyarakat tersebut, ketidakmampuan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan, jarak tempat tinggal masyarakat dengan puskesmas yang jauh, kurangnya fasilitas yang dapat membantu masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan tersebut dan ekonomi masyarakat yang rata – rata berada pada tingkat ekonomi bawah serta kurangnya perhatian dari petugas- petugas kesehatan di daerah tersebut.

Di daerah terpencil, banyak terdapat penyakit menular misalnya; malaria dan DBD. Namun, masyarakat belum menyadari dampak dari penyakit- penyakit ini serta bagaimana cara penanggulangannya sehingga mereka beranggapan bahwa penyakit-penyakit tersebut bukanlah penyakit yang berbahaya atau serius. Mereka malah beranggapan bahwa penyakit-penyakit tersebut merupakan penyakit yang biasa atau wajar. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat, kebiasaan dan kepercayaan masyarakat juga mendukung hal ini serta kurangnya kepedulian dari petugas kesehatan untuk menginformasikan kepada masyarakat itu sendiri. Sehingga, masyarakat menerapkan pola hidup sehat berdasarkan apa yang mereka ketahui. Dari beberapa ulasan diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “HUBUNGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PENYAKIT MENULAR DI DAERAH TERPENCIL”

B.     Rumusan Masalah
Adapun masalah yang di temukan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan ?
2.      Bagaimana proses pelayanan kesehatan itu berlangsung ?
3.      Apa saja penyakit menular yang terdapat di daerah terpencil ?
4.      Apa kendalanya dan bagaimana cara penanggulangannya ?

C.     Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam menulis makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui apa itu sistem pelayanan kesehatan serta proses berlangsungnya.
2.      Untuk mengetahui apa saja penyakit menular yang biasanya terdapat di daerah terpencil, apa kendalanya serta bagaimana penanggulangannya.

D.    Ruang Lingkup masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa topik yang diambil terlalu luas sehingga penulis ingin membatasi materi yang akan dibahas dalam makalah ini terkait penyakit menular yaitu “malaria”.



































BAB II
PEMBAHASAN

1.              Pengertian
1.1  Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat
sistem pelayanan kesehatan memiliki 3 pengertian yang terkandung didalamnya yaitu: konsep dasar system, konsep dasar kesehatan, sistem pelayanan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia manusia dan tantangan-tantangan pelayanan kesehatan dalam pengembangan sumber daya manusia. dikaitkan dengan pelayanan kesehatan, peran pelayanan kesehatan dalam pengembangan sumber daya.
a.       Konsep dasar sistem: pengertian sistem dibagi menjadi dua yaitu
1.      System sebagai suatu wujud
Suatu system disebut sebagai wujud (entity), apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam system tersebut membentuk suatu wujud yang cirri-cirinya dapat dideskripsikan atau digambarkan dengan jelas.
2.      System sebagai suatu metode
Suatu system disebut sebagai suatu metode, apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam system tersebut membentuk suatu metode yang dapat dipakai sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi. Contohnya adalah system pengawasan yang bagian-bagian atau elemen-elemen pembentuknya adalah berbagai peraturan.

b.      Konsep dasar kesehatan
Kesehatan menurut WHO 1974 adalah suatu keadaan sejahtera sempurna yang lengkap, ,meliputi: kesejahteraan fisik, mental dan social. Bukan semata-mata bebas dari penyakit dan/atau kelemahan. White (1977) sehat adalah keadaan dimana seseorang ketika diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan  ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan. Sedangkan system kesehatan adalah kumpulan dari berbagai factor yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat dalam suatu negara, yang diperlukan untuk memenuhi suatu kebutuhan dan tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat pada setiap saat yang dibutuhkan (WHO,1984). Untuk Negara Indonesia, pengertian system kesehatan dikenal dengan istilah System Kesehatan Nasional (SKN), yaitu suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

c.       Sistem pelayanan kesehatan
Pelayanan merupakan kegiatan dinamis berupa membantu menyiapkan, menyediakan dan memproses, serta membantu keperluan orang lain. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
1. Jenis pelayanan kesehatan
Menurut pendapat Hodgetts dan Cascio (1983), ada dua macam jenis pelayanan kesehatan.
1.1    Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.
1.2      Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (soslo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi (institution), tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

1.2  Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Perawat memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes).

1.3  Pengertian Rumah Sakit
Rumah sakit adalah suatu badan usaha yang menyediakan dan memberikan jasa pelayanan medis jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri atas tindakan observasi, diagnostik, terapeutik dan rehabilitative untuk orang-orang yang menderitasakit, terlukadanuntuk yang melahirkan (World Health Organization).
Rumah sakit merupakan  sarana upaya kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehetan dan penelitian (permenkes no.159b/1988)
UU NO.44 tahun2009 tentang rumah sakit , rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawatinap, rawat jalan dangawatdarurat.
1.4  pengertian  malaria
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang dapat ditularkan oleh nyamuk bernama Anopheles. Nyamuk ini membawa parasit plasmodium dan menggigit orang sekaligus menyebarkannya melalui peredaran darah. Malaria merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.

2.      Fungsi puskesmas dan rumah sakit
   Fungsi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
    kemampuan untuk hidup sehat
2.    Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:
a.       Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
b.      Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
c.       Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
d.   Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e.  Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
     program
Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan kegiatan :
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f. Administrasi umum dan keuangan

Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.



3.      Gejala malaria dan penanganannya
Gejala Penyakit Malaria
Gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari berat-ringannya. Gejalanya yaitu sebagai berikut.

A. Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.

1. Stadium dingin
Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa, denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.

2. Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.

3. Stadium berkeringat
Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.

B. Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)
Penderita yang masuk dalam criteria ini biasanya sangat lemah sekali. Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini.
  • Tidak sadarkan diri kadang hingga koma
  • Sering mengigau
  • Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
  • Kejang-kejang
  • Suhu tubuh sangat tinggi
  • Dehidrasi
  • Nafas cepat, sesak nafas

4.      Hubungan sistem pelayanan kesehatan dengan penyakit malaria
5.      Pandangan masyarakat terhadap penyakit malaria terkait sistem pelayanan kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar