BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masyarakat yang berdomisili di daerah
terpencil belum memahami bagaimana memanfaatkan sistem pelayanan kesehatan
dengan baik, apalagi menyangkut penyakit menular. Banyak alasan yang dapat
dijadikan penyebabnya, misalnya; kurangnya pengetahuan tentang kesehatan, pemikiran
masyarakat yang masih berbaur tradisi, budaya, dan kepercayaan yang ada di
lingkungan masyarakat tersebut, ketidakmampuan masyarakat dalam mengakses
pelayanan kesehatan, jarak tempat tinggal masyarakat dengan puskesmas yang
jauh, kurangnya fasilitas yang dapat membantu masyarakat untuk mengakses
pelayanan kesehatan tersebut dan ekonomi masyarakat yang rata – rata berada
pada tingkat ekonomi bawah serta kurangnya perhatian dari petugas- petugas kesehatan
di daerah tersebut.
Di daerah terpencil, banyak
terdapat penyakit menular misalnya; malaria dan DBD. Namun, masyarakat belum
menyadari dampak dari penyakit- penyakit ini serta bagaimana cara
penanggulangannya sehingga mereka beranggapan bahwa penyakit-penyakit tersebut
bukanlah penyakit yang berbahaya atau serius. Mereka malah beranggapan bahwa
penyakit-penyakit tersebut merupakan penyakit yang biasa atau wajar. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat, kebiasaan dan kepercayaan
masyarakat juga mendukung hal ini serta kurangnya kepedulian dari petugas
kesehatan untuk menginformasikan kepada masyarakat itu sendiri. Sehingga,
masyarakat menerapkan pola hidup sehat berdasarkan apa yang mereka ketahui. Dari
beberapa ulasan diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “HUBUNGAN
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PENYAKIT MENULAR DI DAERAH TERPENCIL”
B. Rumusan
Masalah
Adapun masalah yang di
temukan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Apa
yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan ?
2. Bagaimana
proses pelayanan kesehatan itu berlangsung ?
3. Apa
saja penyakit menular yang terdapat di daerah terpencil ?
4. Apa
kendalanya dan bagaimana cara penanggulangannya ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis
dalam menulis makalah ini yaitu :
1. Untuk
mengetahui apa itu sistem pelayanan kesehatan serta proses berlangsungnya.
2. Untuk
mengetahui apa saja penyakit menular yang biasanya terdapat di daerah
terpencil, apa kendalanya serta bagaimana penanggulangannya.
D. Ruang
Lingkup masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis
menyadari bahwa topik yang diambil terlalu luas sehingga penulis ingin
membatasi materi yang akan dibahas dalam makalah ini terkait penyakit menular
yaitu “malaria”.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
1.1 Sistem
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
sistem pelayanan kesehatan memiliki
3 pengertian yang terkandung didalamnya yaitu: konsep dasar system, konsep
dasar kesehatan, sistem pelayanan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia
manusia dan tantangan-tantangan pelayanan kesehatan dalam pengembangan sumber
daya manusia. dikaitkan dengan pelayanan kesehatan, peran pelayanan kesehatan
dalam pengembangan sumber daya.
a. Konsep dasar
sistem: pengertian sistem dibagi menjadi dua yaitu
1.
System sebagai suatu wujud
Suatu system
disebut sebagai wujud (entity), apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang
terhimpun dalam system tersebut membentuk suatu wujud yang cirri-cirinya dapat
dideskripsikan atau digambarkan dengan jelas.
2.
System sebagai suatu metode
Suatu system disebut sebagai suatu
metode, apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam system
tersebut membentuk suatu metode yang dapat dipakai sebagai alat dalam melakukan
pekerjaan administrasi. Contohnya adalah system pengawasan yang bagian-bagian
atau elemen-elemen pembentuknya adalah berbagai peraturan.
b. Konsep dasar
kesehatan
Kesehatan menurut WHO 1974 adalah
suatu keadaan sejahtera sempurna yang lengkap, ,meliputi: kesejahteraan fisik,
mental dan social. Bukan semata-mata bebas dari penyakit dan/atau kelemahan.
White (1977) sehat adalah keadaan dimana seseorang ketika diperiksa oleh
ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda
penyakit atau kelainan. Sedangkan system kesehatan adalah kumpulan dari
berbagai factor yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat dalam suatu
negara, yang diperlukan untuk memenuhi suatu kebutuhan dan tuntutan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat pada setiap saat yang
dibutuhkan (WHO,1984). Untuk Negara Indonesia, pengertian system kesehatan
dikenal dengan istilah System Kesehatan Nasional (SKN), yaitu suatu tatanan
yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai
derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti
yang dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
c. Sistem
pelayanan kesehatan
Pelayanan merupakan kegiatan dinamis
berupa membantu menyiapkan, menyediakan dan memproses, serta membantu keperluan
orang lain. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan
kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
1. Jenis
pelayanan kesehatan
Menurut pendapat Hodgetts dan Cascio
(1983), ada dua macam jenis pelayanan kesehatan.
1.1
Pelayanan
kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk
dalam kelompok pelayanan kesehatan masyarakat (public health services)
ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam
satu organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit, dan sasarannya terutama untuk kelompok dan
masyarakat.
1.2
Pelayanan
kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk
dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical service) ditandai dengan
cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (soslo practice) atau
secara bersama-sama dalam satu organisasi (institution), tujuan utamanya
untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama
untuk perseorangan dan keluarga.
1.2 Pengertian
Puskesmas
Pusat Kesehatan
Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Puskesmas merupakan unit pelaksana
teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka
harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan
rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya
kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap
selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas
kesehatan yang bersangkutan. Perawat memberikan pelayanan di masyarakat,
puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu,
puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa
(polindes).
1.3 Pengertian
Rumah Sakit
Rumah sakit
adalah suatu badan usaha yang menyediakan dan memberikan jasa pelayanan medis
jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri atas tindakan observasi,
diagnostik, terapeutik dan rehabilitative untuk orang-orang yang
menderitasakit, terlukadanuntuk yang melahirkan (World Health Organization).
Rumah sakit
merupakan sarana upaya kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan tenaga kesehetan dan penelitian (permenkes no.159b/1988)
UU NO.44
tahun2009 tentang rumah sakit , rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawatinap, rawat jalan dangawatdarurat.
1.4 pengertian malaria
Penyakit malaria adalah penyakit
menular yang dapat ditularkan oleh nyamuk bernama Anopheles. Nyamuk ini membawa
parasit plasmodium dan menggigit orang sekaligus menyebarkannya melalui
peredaran darah. Malaria merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan
kematian.
2.
Fungsi puskesmas dan rumah sakit
Fungsi Puskesmas (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di
wilayah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya
dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat
2. Memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan
dengan cara:
a.
Merangsang
masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
b. Memberikan
petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan
efisien.
c.
Memberikan
bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan
ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung
kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan
sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
program
Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum
menyelenggarakan kegiatan :a. Pelayanan medis
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f. Administrasi umum dan keuangan
Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.
3. Gejala
malaria dan penanganannya
Gejala
Penyakit Malaria
Gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari berat-ringannya. Gejalanya yaitu sebagai berikut.
A. Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.
1. Stadium dingin
Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa, denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.
2. Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.
3. Stadium berkeringat
Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.
B. Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)
Penderita yang masuk dalam criteria ini biasanya sangat lemah sekali. Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini.
Gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 bagian ditinjau dari berat-ringannya. Gejalanya yaitu sebagai berikut.
A. Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa Komplikasi)
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.
1. Stadium dingin
Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa, denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.
2. Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.
3. Stadium berkeringat
Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.
B. Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)
Penderita yang masuk dalam criteria ini biasanya sangat lemah sekali. Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini.
- Tidak sadarkan diri kadang hingga koma
- Sering mengigau
- Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
- Kejang-kejang
- Suhu tubuh sangat tinggi
- Dehidrasi
- Nafas cepat, sesak nafas
4.
Hubungan sistem pelayanan kesehatan
dengan penyakit malaria
5.
Pandangan masyarakat terhadap
penyakit malaria terkait sistem pelayanan kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar